Sdr Rusdi, sudah siap lama sajaknya. cuma tenggelam sekejap di bawah sajak 'dewi'
Kabut
Kau menyalahkan kabut
saat kita tidak dapat melihat matahari
di puncak gunung purba
yang menyimpan mitos sang puteri
langit adalah sayap suci
yang menebar di kanan dan kiri
kita; ruang putih syurga
apakah kau mampu melihat
wajahmu saat putih mengelilingi
hingga seluruh tubuh kita menjadi putih
seperti malaikat yang datang dari cahaya
kau masih menyalahkan kabut
saat kita tidak dapat lagi melihat rumput
di bawah kaki kita yang hanya memijak putih
dan kita mencari-cari misteri sang puteri
yang menginginkan cintanya
dalam semangkuk darah
dan titisan airmata
masih lagi kita tertanya
apakah cinta itu seperti kabut putih
atau hijau rerumputan
sedang kita tahu
bahawa cinta juga pernah
datang sebagai darah dan airmata
Kau masih ingin menyalahkan kabut
saat kita tidak lagi melihat cinta
di putih langit mahupun di hijau rumput
kerana darah dan airmata
telah menukarkan tubuh kita
menjadi cinta yang terpasak di batu
S.M. Zakir
Gunung Ledang
1 Ogos 2009
Saturday, August 15, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
5 comments:
Tuan,
Terima kasih atas puisi ini. Jika dapat disahkan untuk dikumpulkan sebagai antologi yang dihasratkan oleh PTNJ ya...
Tuan jika ada 1 - 2 puisi lagi untuk dikumpulkan sempena 'lawatan kerja' ke GL itu?
Tuan,
Kata hati saya, tuan ni memang romantis gilalah orangnya?
Kesepian tuan macam kabut yang resah di puncak gunung; kecintaan tuan macam hujan melebat dari langit. Kerinduan tuan macam halilintar yang memanah rerumputan.
Heheehhe.
Rudsi, ini kira sajak saya jugalah. Hantam sahajalah labu...
1-2 puisi ada, nanti saya emelkan.
waduh, mau diromantiskan lagi oleh ini bapak kiyai shamsudin. Enggak pak, orang yag banyak berdosa sering merasa sepi. jadi sajak 'sufi' ada dua pak, satu orang yang dekat dengan tuhan, dan satu lagi ornag yang banyak berdosa. cobalah bapak tengok dari teori insaniah bapak. hantam sajalah Labu...
Salam, Jemput Tn Rumah ke GEM Community ( DIrektori/Forum Perniagaan, Pertanian & Industri Asas Tani Malaysia) - http://gem.socialgo.com
Sesekali membaca sajak SM Zakir, memang mengundang seribu persoalan, dia saja yang tahu hehehe
Post a Comment